Penjelasan dan Kisah Nyata di Balik film 'Memories of Murder'
Film fitur kedua setelah Barking Dogs Never Bite (2000) dari sutradara Korea Selatan Bong Joon Ho ini berhasil memberikan tontonan solid dalam genrenya serta renungan yang dalam pada akhirnya. Memories of Murder sebenarnya secara longgar didasarkan pada kejadian nyata pembunuhan berantai di Korea Selatan yang bermula pada tahun 1986 dan terkenal dengan sebutan Pembunuhan Berantai Hwaesong. Sementara film ini mengambil latar berkisar antara tahun 1986-1989 sedangkan kejahatan sebenarnya berkisar antara tahun 1986-1991. Ada juga beberapa momen komedi gelap yang tentu saja digunakan untuk meringankan suasana film secara keseluruhan dan sebagian besar bersifat fiksi untuk meredakan ketegangan penonton.
Tidak Ditemukannya Tersangka Dalam Film Memang Didasarkan Pada Kasus Nyatanya
Pada saat film ini dirilis, pembunuh sebenarnya belum tertangkap. Sepertinya sutradara ingin memberikan teror dan renungan yang nyata seperti kejadian nyatanya yang tidak terpecahkan selama beberapa dekade. Ketika kasus nyatanya semakin mendekati batas waktu, Partai Uri yang terkemuka di Korea Selatan berusaha mengubah undang-undang tersebut untuk memberikan lebih banyak waktu kepada jaksa penuntut untuk menemukan pembunuhnya. Namun, pada tahun 2006, batas waktu berakhir untuk korban terakhir yang diketahui. Lebih dari 13 tahun kemudian, pada 18 September 2019, polisi mengumumkan bahwa seorang pria berusia 50-an, Lee Choon-jae, telah diidentifikasi sebagai tersangka pembunuhan berantai tersebut. Dia diidentifikasi setelah DNA dari pakaian dalam salah satu korban dicocokkan dengan miliknya, dan tes DNA selanjutnya menghubungkannya dengan empat pembunuhan berantai lainnya yang belum terpecahkan. Pada saat dia diidentifikasi, dia sudah menjalani hukuman seumur hidup di penjara di Busan karena pemerkosaan dan pembunuhan saudara iparnya. Sementara itu, beberapa detail pembunuhan yang disajikan dalam film Memories of Murder, seperti si pembunuh yang menyumbat mulut para wanita dengan pakaian dalam, diambil dari catatan kasus nyatanya.
Tersangka Lee Choon-jae awalnya membantah terlibat dalam pembunuhan berantai tersebut, tetapi, pada 2 Oktober 2019, polisi mengumumkan dia mengaku membunuh 14 orang, termasuk 10 pembunuhan berantai. Dua dari empat pembunuhan lainnya terjadi di Suwon, dan dua lainnya terjadi di Cheongju. Hingga Oktober 2019, rincian mengenai para korban belum dirilis karena penyelidikan masih berlangsung. Selain pembunuhan, Lee juga mengaku melakukan lebih dari 30 pemerkosaan dan percobaan pemerkosaan.
Belum ada komentar. Silahkan berikan komentar tentang pendapat atau review Anda disini :)